Dulu kucing peliharaan para Raja. Katanya yang warnanya kuning kecoklatan yang dipelihara. Selain warna tersebut tidak ada kucing yang boleh dipelihara kecuali oleh rakyat kecil. Dari sini Aku dengar percakapan diantara mereka. Ada tiga kucing yang sedang mengobrol yaitu Kucing kuning kecoklatan(kkk), Kucing hitam(kh), dan Kucing putih(kp)
kkk berkata, “aduh amboy enaknya ikut dengan orang kaya”
kh menyahut, “kamu beruntung wahai temanku!”
kp menyahut, “betul”
kh berkata, “itu karena warna bulumu”
“itu betul sekali”
“andai Aku punya yang warnanya sepertimu”
“itu jelas tak mungkin”
“mungkin saja itu sangatlah mungkin bagiku”
“lalu dengan cara apa”
“mau-kah Kau tahu saudaraku”
“Aku mau sekali”
“Aku takut jika kau mendengarnya, Kau tak dapat tidur saudaraku”
“dengan memutilasi dirimu lalu mengenakan jaket yang terbuat dari bulu kuning kecoklatan milikmu”
“Ah itu jahat sekali. Ba-ba-ba gaimanakau akan tega berbuat seperti itu”
“betul” sahut Kucing putih, “itu tindakan yang tidak manusiawi walaupun aku seorang kucing. Mungkin kucingimawi”
“Aku juga tidak bertindak se jahat itu padamu,”Aku tidak akan mendapat kenyamanan dengan berbuat jahat”
“baiklah aku setuju jika kau magang jadi presiden “, sontak kucing putih
mereka tertawa bersama mendengar suara kucing putih.
Aku juga tertawa mendengar obrolan mereka. tindakan dan omongan mereka seperti manusia. Memang dalam sejarah kucing punya tempat tersendiri dihati manusia bahkan di hati Rasulullah Muhammad Saw. Sampai ada seorang sahabat yang dijuluki Bapak Para* Kucing karena memelihara kucing dengan sangat banyak.
Dalam imajinasi menuju wujud Pejabat, Pejabat juga seharusnya tertawa dan meniru sifat mereka dengan tidak berbuat jahat dalam mengemban amanat rakyat. Amin. Dengan tidak berlaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Amin. Dengan tidak tidur disaat rapat. Amin. Dengan tidak berlaku culas. Amin. Dengan mau berkoalisi dan tidak membuat tindakan politik yang boros uang raktyat. Amin. Dengan tegas berbuat jahat seperti para kucing. Amin.
* http://ahlimasjid.com/ikut-jejak-langkah-mereka-yang-dijamin-syurga/